Rabu, 10 Oktober 2012

Pesanan Gerabah Menunggu Desain

Pesanan Gerabah Menunggu Desain
Berita Kampung - Berita Terkini
Saturday, 14 July 2012 08:30
Selama ini gerabah yang dipesan oleh pembeli baik local maupun luar negeri banyak tergantung dari desain yang di pesan sendiri oleh pembeli tidak hanya itu hasil nilai tambah dari gerabah itupun banyak di nikmati oleh pihak lain atau eksportir. Sejumlah masalahpun muncul baik itu dari sistem pesanan artinya gerabah yang di pesan tergantung desain dan menunggu desain dari pembeli, selain itu Hak cipta yang banyak di ambil alih oleh pihak ketiga . Untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang di hadapi dan meningkatkan kualitas hasil produk bagi UKM khususnya para pengerajin gerabah di NTB kementerian koperasi dan UKM RI mengadakan Pelatihan Keterampilan Perajin Gerabah Wilayah Regional Management  “Jonjok Batur” disalah satu hotel di senggigi (13/7).

Asisten deputi urusan pengembangan perkaderan UKM kemenkop dan UKM RI Asep Kamaruddin usai membuka Pelatihan mengatakan yang utama dari pelatihan ini adalah bagaimana perajin gerabah yang di sebut pengusaha gerabah bisa meningkatkan kesejahteraannya melalui kerjanya sendiri tentunya dengan bantuan orang lain tapi intinya merekalah yang harus berusaha. Karna dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan otomatis mereka perlu tambahan tenaga untuk membantu usahanya yang berimbas pada menurunnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Asef menambahkan pelatihan ini merupakan pelatihan  komunikasi 2 arah lebih banyak diskusi yang diharapkan dapat membantu memecahkan masalah yang di hadapi oleh para pengerajin gerabah dalam melaksanakan usaha mereka.
Lebih jauh Asef memaparkan pelatihan ini salah satu kesepakatan atau rekomendasi dari workshop Regional Management Jonjok Batur yang sudah di laksanakan tahun lalu dan pelatihan ini atas dasar permintaan dari pengusaha gerabah sendiri agar di laksanakan pelatihan untuk peningkatan kapasitas dari perajin gerabah. Dan pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan akan tetapi juga bagaimana mendesain yang beragam yang memenuhi selera pasar kemudian nilai tambahnya dapat di nikmati sendiri bukan di nikmati oleh para eksportir.
“Bukan eksportir tidak boleh tapi boleh akan tetapi rasanya tidak adil, para pengerajin dengan susah payah tapi nilai tambah yang lebih besar di nikmati oleh pihak lain.silahkan aja tapi harus dengan perdagangan yang fair”. Kata Asef
Regional management “Jonjok Batur” kata kepala dinas UMKM NTB Ir.H.Moh.Rusdi,MM beranggotakan dari Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur, yang pada tahun ke 3 ini di ketuai dari Kabupaten Lombok Barat. Dimana kegiatan Jonjok Batur ini adalah untuk memberikan kerjasama terkait mengangkat potensi yang ada secara bersama-sama di wilayah masing-masing salah satunya adalah gerabah.
“selama ini gerabah terfokus pada Banyumulek sehingga diharapkan Lombok Timur dan Lombok Tengah di libatkan dalam pengembangan gerabah, tidak hanya gerabah namun juga beberapa potensi yang memiliki kesamaan di 3 wilayah tersebut”. Kata H.Moh.Rusdi
Dijelaskan H.Moh.Rusdi sejumlah permasalahan yang akan di bahas antara lain seperti  pemasaran tetapi yang lebih banyak di soroti  dalam pelatihan ini adalah bagaimana mendesain yang layak pasar.Permasalahan yang ada akan menjadi rekomendasi, seperti pelatihan ini yang merupakan rekomendasi tahun lalu.
Menyinggung adanya kerjasama pemerintah daerah NTB dengan PHRI (Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia) H.Moh.Rusdi mengatakan produk-produk kecil yang di hasilkan oleh UKM di NTB akan di pasarkan di hotel-hotel dan restaurant sebagai cendramata termasuk makanan local yang di sajikan di hotel dan restaurant. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menggeliatkan sector ekonomi di NTB khususnya UKM (Abdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar